Sabtu, 26 Mei 2018

#RamadhannyaKenun : Buah Perilaku


“Bu Ain, hari minggu lebarannya kurang 20 hari ya?”
---

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh



Iya nggak sih, dulu waktu kecil bulan ramadhan adalah perjuangan banget. Minimnya pengetahuan tentang puasa yang sebatas ‘nggak makan dan nggak minum, malemnya tarawih dengan rakaat banyak’ adalah hal yang berat. Pertanyaan” lebaran kurang berapa hari, Mak?” memberi semangat tersendiri. Selain itu, kita juga jago berhitung. Yapsss, menghitung berapa hari puasa dan berapa hari menuju lebaran serta berapa jam lamanya menuju adzan berbuka puasa. Dari yang nangis nggak kuat nahan laper sampai diem-diem nelen air wudhu’. (eaaaakkkkkk, nguquq)

Namun seiring dengan bertambahnya waktu dan tentunya pemahaman tentang puasa, kita jadi  paham makna ramadhan yang haqiqi *tsaaah* (nggak hanya tidur aja tapi ngejar pahala yang alhamdulillah dilipat gandakan sama Allah bulan ini). Begitu pula dengan hidup ini *tsaaahhh lagi ah*.

Apapun perilaku kita akan ada balasannya. Entah itu dari Allah ataupun dari sesama manusia. Jadi bisa lebih mengontrol dan memaknai perilaku kita. Apakah perilaku ini akan berdampak negatif atau positif buat kita sendiri dan orang lain? Apakah perilaku ini ikhlas kita lakukan atau hanya berpura-pura demi tujuan tertentu?

Astaghfirullahaladzim.... pusingeh syudah ini qepallaaaa... hahaha entah nyambung apa enggak, ini tulisan ditulis dengan sadar saat bangun tidur dan baru ingat belum nulis edisi #RamadhannyaKenun... wakak... Semoga berfaedah, dan tengkyu udah baca.

Wassalamu’alaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh...


NB: Mungkin saya butuh ngopi jadi saya buat kopi dulu. Tapi ternyata saya butuh ngopi bareng temen. Karena ngopi yang haqiqi adalah berbonus share isi kepala kepala masing-masing. Bukan sekadar nyruput haha hihi, kelar dan pulang. *ngakak*

Jumat, 25 Mei 2018

#RamadhannyaKenun : Yang Penting Yakin



Pernahkah kamu mengikuti sebuah lomba dan kamu yakin bahwa kamu pasti juara, dan ternyata keyakinan itu terjadi?

“Iya, saya pernah.”

---

Assalamu’alaikum warokhmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillah kita masih dikasih nikmat beribadah di bulan ramadhan nih gaes. Bulan istimewa yang memanjakan kita. Gimana enggak? Fadilah disetiap sholat tarawih yang subhanallah menakjubkan, suasana malam yang ramai dengan tadarusan, ngabuburit yang hanya ada di bulan ramadhan. Saking dimanjanya nih, tidur kita saja ibadah. Eittssss tapi jangan tidur mulu, nggak mau rugi kan? *muehehe*.

Nah, dimulai dari curhat (lagi dan lagi? iyess). Kalian sering nggak ketemu sama orang yang sukanya bilang,

“Ah... susah nih.”
“Bisa nggak ya?”
“Aku nggak bisa nih, kamu aja yang kerjain.”

Sering kan? Nggak munafik, aku juga termasuk orang macam itu, tapi zaman dulu sih, zaman di mana seorang Kenun ketika diberikan tugas mindsetnya menafsirkan itu adalah beban. *hadeeh*


Yaps... Jadi ketika dihadapkan pada masalah atau tugas negara (tugas kehidupan-red) dan kita berpikir itu adalah beban, yang terjadi adalah mengeluh duluan. Padahal kita belum tahu berat atau enggaknya tugas itu sebelum kita melakukannya.

Sama halnya dengan aku SMP dulu, tepat kelas 3 aku ditunjuk walas buat lomba pidato mewakili kelas. Awalnya ragu sih, tapi yakin walas nggak bakal asal nunjuk kalau emang akunya nggak mampu *ceileeee, sa ae rang pede mah*. Meskipun aku berharapnya ditunjuk wakilin kelas buat lomba cerdas cermat *ngakak*, tapi beneran aku pengin banget ikut lomba itu *ngakak gulung-gulung*.

Dan lomba pun berlangsung, ternyata nervous cuma berlangsung di menit pertama doang, selanjutnya enak banget aku ngomong. Setelah mengamati peserta lainnya, kok aku jadi yakin aku pasti dapet juara nih, juara 1 pula (Ya Allah pedenya hambamu ini menakjubkan banget). Dan apa yang terjadi, pas diumumin di upacara aku beneran dapet juara 1 dong. (wagelaseh, aku senyum-senyum gak jelas gitu sambil maju ke depan. *sombongnyaaah*...

Bukan masalah sombong sih (meskipun ada dikitlah), aku senyum-seyum  itu sambil mikir sih karena ternyata apa yang aku yakinin beneran kejadian. Inikah yang dinamakan Keyakinan membuat segalanya jadi mungkin dan Cinta membuat segalanya jadi mudah *plakkk*.  Setelah moment itu, aku mulai mengubah mindset bahwa apa yang kamu yakini itulah yang bakalan terjadi. Jadi sejak itu aku selalu bilang “Nun, Kamu pasti bisa! Bismillah..”



-Terus apa yang kamu yakini pasti terjadi, Nun?



Enggak dong, enak banget hidup akoh kalau gitu.

-Loh, kok?

Karena apa yang kita yakini belum tentu itu baik buat kita, Jadi tetep yakin aja Allah kasih kita yang terbaik lewat keyakinan yang nggak terealisasi itu tadi. Setidaknya lewat yakin kita bisa lebih semangat dan nggak gampang mengeluh, jadi jatuhnya lebih enak ngerjain sesuatu ngak dipikir beban kaya yang dulu-dulu.

Tapi ngerti nggak kalau aku pernah meyakini ke”tidak yakin”an? Bahkan sering, karena berbagai faktor dan alasan. Dan itu sampai sekarang. Meskipun aku selalu yakin, tapi meyakini ketidak yakinan adalah masalah yang belum terpecahkan buat aku pribadi. Namun setidaknya aku selalu yakin bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dan orang-orang yang beriman , Ketika aku meyakini ketidak yakinan karena memang itulah yang harus aku yakini (eaaakkkk mulai butuh asupan bakso nih olang *mueehehe*). Mungkin karena kau tipe pemikir kali yak. Semoga selalu sabar biar bisa disayang Allah, trus dikirimin jodoh. *plakkk*



Yaudah segitu aja, kita harus yakin ibadah kita di bulan ramadhan lancar dan barokah. Aku juga yakin besok bakalan bisa nulis #RamadhannyaKenun Day 10.  Amiin. Eh, kalian punya kisah yang sama nggak tentang yakin ini? Share dong...

Wassalamu’alaikum warokhmatullahi wabarokatuh


(Kecup sayang sama semuanya yang udah mau baca) *yakin aja deh*

Kamis, 24 Mei 2018

#RamadhannyaKenun : Membiasakan Diri Selama 3hari, You Wanna Try?



Assalamu’alaikum warokhmatullahi wabarokatuh...

Selamat bersantap sahur, Happy fasting gaes... Semoga kita mendapat rahmat Allah di sepuluh hari pertama bulan ramadhan. Amiin.

Mau nulis-nulis aja disela kesibukan (eaakkk, sa ae wa olang sok sibuk). Dulu produktif banget nulis, sampai-sampai file di komputer numpuk dengan macam-macam tulisan. Kini? Buka laptop cuma buat nugas. Sepertinya harus dibiasakan lagi deh gemar menulisku ini, kelihatan banget banyak kemundurannya setelah baca beberapa tulisan dimasa lampau (tsaahhh).

Kemarin aku sempat baca di twitter Tahukah Anda ?, menurut Mind Clock Word bahwa rata-rata untuk membentuk sebuah kebiasaan diperlukan waktu minimal 66 hari.

Hmmmm, 66 hari ya? Lama banget.... nyerah duluan deh akunya. *gak berjuang banget orangnya*. Tapi kalau dikasih pilihan waktu lebih singkat sih, akunya iyes dong.

Nah, berbekal hasil share sama temen pas ngopi, Kalau nggak salah waktu itu aku lagi curhat masalah insomnia. Sebel kan kalau nggak bisa tidur, apalagi sampai hitungan hari. Dan insomnia goalsku (apalah ini) 3 hari. Bayangin gaes... 3 hari nggak tidur, Organ-organ aku apa kabar itu yah? (menurut lauuuu?).

“cobain deh, 3 hari aja kamu biasain tidur sebelum jam 9, paksain tidur deh.”

Dan, akupun mencobanya. Bodoh amat ada tugas yang belum selesai atau perut laper (biasanya jadi alasan penting kenapa mata susah merem), bismillah aku paksain tidur sebelum jam 9. Dan, subhanallah, 3 hari setelahnya maksimal jam 8.30 malem aku udah nggak betah melek aja. Tidur pules dan bangunpun bisa lebih pagi dong, dan tanpa alarm *terharu*. Nah paginya itu bisalah di buat ngerjain tugas biar abis sholat subuh nggak tidur lagi.


Nah, aku jadi keranjingan banget nyobain treatment 3 hari ini (sa ae treatment), dari jam makan, jam tidur siang, bahkan sampai jam buang air besar, beuh dahsyaattt deh. Dan semua berawal dari membiasakannya selama 3 hari. Dan baru kepikiran juga nih membiasakan diri nulis, dan ini hari pertama semoga bisa konsisten selama tiga hari biar bisa jadi kebiasaan selanjutnya. Makanya aku bikin hastag #RamadhannyaKenun di blog ini, wakak, biar besok bisa nulis lagi. semoga berhasil seperti tratment-treatment sebelumnya yah. Amiin. (Kuota, mohon bantuannya yaaaa, *iyaaaaa*). Kalau kalian penginnya apa nih? Hyuukkk sama-sama coba tratment 3 hari ini. 


Sementara ini dulu deh yang mau di share, semoga bermanfaat ya gaes. Terima kasih sudah baca. Jangan lupa ngopi bareng-bareng biar xoxoxo dan awuwu. *hadeeh*...  

Wassalamu’alaikum....