Selasa, 05 Desember 2017

InsomINUN: Baca, Lihat, Dengar (?)

Seduhlah secangkir kopi, lalu nikmati apa-apa yang ia tinggalkan setelahnya.



_-_-_

Assalamu'alaikum.... ya beginilah lagi nggak bisa tidur, syukurlah jadi bisa nulis blog. sekadar casciscus nggak penting, no problemo lah yay, suka-suka aku. *ngakak hard kemudian krik*

So, aku  udah mulai baca buku lagi nih yang lama banget dianggurin karena nugas yang berfaaedah bagi masa depan, amiin.

Diawali dengan buku "Rentang Kisah"-nya Gitasav.
Jadi aku kenal Gitasav ini pas mainan youtube, dia sering muncul gitu di timeline. Karena tertarik dengan videonya dia yang bahas tentang kuliah di Jerman alhasil aku nonton dan ternyata videonya udah banyak banget pun yang subscribe dia. Yang bikin penasaran lagi kayaknya wajah dia nggak asing deh. Akhirnya aku tonton dong video lainnya sampai rasa penasaran ini terpuaskan (hadeh). Dan ternyata dia yang nyanyi lagu tanah airku versi keroncong yang sering aku dengerin. Bedanya sekarang dia berkerudung. Pantesan familiar tuh wajah.


Singkat cerita dari akun youtubenya dia, aku jadi follow ignya dan ternyata dia adalah social media influencer, hmmm, dia nulis blog juga. Aku suka tulisannya,nah itu kenapa aku beli bukunya dia. Yang sampai akhir november kemarin.

Bukunya menarik, banyak banget hal yang bisa kita pelajari khususnya tentang hidup. Meskipun dia lebih muda dari aku, tapi kedewasaan dari cara pandang dia patut diacungi jempol sih. Apalagi dalam memahami islam dan memaknai hidup.

Di buka dengan bab yang berjudul Ibu Selalu Salah, nah ini pastinya sering banget dialami remaja zaman now yang lagi gandrung micin. Lanjut ke zaman kuliah sampai share tentang kisah asmara dengan Paul yang beda agama sampai jadi mualaf. Upss, Nggak mau spam ah, baca sendiri yay. Yang mau pinjem bukunya ke rumah.

Lanjut baca “Celia dan Gelas-Gelas di Kepalanya”, karya Lugina W.G, dkk.

Kalau buku ini baru beli kemarin di bazar buku, karena tertarik sama blurb dan ada nama M. Aan Mansyur. Alhamdulillah nggak salah pilih. Buku kumpulan cerpen terbitan Diva Press ini berisi cerpen pilihan #KampusFiksiEmas2016, pantesan bagus banget tulisannya. Pilihaaaan.... *prok prok prok*. Dan akan disusul dengan bacaan lainnya yang menunggu di rak buku dengan sabar.

Oh iya, aku juga ada draft review buku yang sebenarnya tinggal masukin beberapa kutipan dan foto. Berhubung bukunya masih dipinjam dan belum balik, ku bisa apa.. #huft (((plisss, gaes, balikin)))


Selain baca, aku juga lagi repeat nonton The Return Of Superman, sekalian lanjut karena ada shodaqoh banyak episode ini, dulu nontonnya langsung di youtube sih nggak kepikiran disave (hadeehh). Suka banget dapet ilmu parenting sekaligus hiburan. Muehehe. Bekal coy kalau nanti jadi emak-emak.

Oh iya, Aku juga lagi kepikiran ide biar nulisnya jadi rajin (insyaallah), bikin project nulis cerbung asik kali yay, banyak draf novel aku yang mangkrak lama dan udah mulai kriput(?)... gimana? Gimana? Gi-ma-na???

Finally, kita tutup blog ini dengan quote dari buku Rentang Kisah,

Kita Cuma bisa mengandalkan diri sendiri untuk bisa meraih apa yang kita inginkan,


So, terima kasih udah baca. Tunggu post aku selanjutnya (asikkk nulis lagi, tahun depan, diyeeengggg). Wassalamu’alaikum...


Nb: Nulis ini ditemani lagunya IU, Jessica Jung dan Destiny's Child. *binaran mata penuh cinta*

Kamis, 09 November 2017

WAKTU

Assalamu'alaikum..... Gimana hari ini? seru nggak? aihhh lama kali ini gak nulis. Mumpung nugas onlinenya lagi muter-muter, nungguinnya sambil nulis asik alig pasti. wakak....



Waktu adalah nikmat yang Allah berikan namun sering kita lalai terhadapnya. Contohnya aku, orang yang dulu suka nunda-nunda nugas dengan alasan, “Ah... udahlah Nun masih lama ini deadlinenya. Santai aja. Nikmatin waktu buat santai biar ntar pas ngerjain otaknya fresh.”


Dan apa yang terjadi. Dikerjainlah itu tugas pas deadline udah bener-bener mepet. Super duper kalang kabut dan efeknya jadi kemana-mana. Telat makan dan jatuh sakit adalah bonus dari kesewenang-wenanganku mempermainkan waktu. Hadeh, pliss.


Karena tugas dikerjainnya mepet, otomatis hasilnya nggak sesuai dengan apa yang diharapkan. Malah jauh dibawah apa yang aku mau. Istilahnya Gatot, gaes. Dan setelah gagal timbullah penyesalan yang menenggelamkan semua semangat dan ion-ion postif yang ada. Dan berakhir pada kata terpuruk yang memperburuk apa yang sudah buruk.

Dari sekian kegagalan yang aku alami. Kegagalan terbesar adalah sat aku mengecewakan orang yang aku sayang dan berjasa dihidup aku. Dan itu semua berawal dari manajemen waktu yang semaunya aku. Dan berdampak besar baik bagi aku pribadi maupun bagi mereka.

Dari situ aku mulai paham apa makna dari waktu adalah pedang. Pedang yang menebas mampus banyak hal ketika aku tidak bisa menggunakannya dengan semestinya. Yakali pedang buat korek-korek kuping, atau buat nyikat cucian, apalagi buat makan cilok. Yaaah Be-gi-tu-la...h.

Dan aku juga mulai paham bahwa aku harus belajar dari kesalahan untuk merubah diri jadi lebih baik. Ketika penyesalan datang dan membuat semuanya buruk, aku tidak harus terus-terusan terpuruk dan menangisi kesalahan yang sudah diperbuat. Atau malah ngrengek-ngrengek minta sama Allah buat sekali aja muter waktu atau jadiin pintu kemana sajanya Doraemon jadi nyata.

Allah masih ngasih waktu buat aku. Meskipun awalnya susah karena beberapa kebiasaan buruk dan lupa menjadi faktor utamanya. Mulai menikmati waktu dengan hal-hal yang postif merupakan kemajuan buat aku. berusaha nggak telat dan menelatkan. jaga kesehatan biar gak gampang sakit, dan rajin menabung. Kok? #abaikan

Seperti malam ini, aku sedang bersyukur karena sesuatu hal yang membuat aku gaenak tidur belakangan ini. Setidaknya aku bisa mengenal tentang diriku dan diriNya lebih dalam lagi. Terima kasih. Selamat menikmati tengah malam. Wassalam

Sabtu, 02 September 2017

YESS... I'M ON DIET!

Assalamu'alaikum, semuanyaaa..... Mengawali September yang insyaallah ceria ini daku meu hidupin blog yang sudah lama mati suri (azekkkk), sekalian bayar hutang nulis gitu. so happy reading... harus happy dong, iya dong...eakkk

😎😎😎






"Ah... ngapain diet sih... nikmatin aja.."
"udahlah... gendut ya gendut aja."
"kamu diet? ga bersyukur banget deh.."


Mungkin kalimat balasan seperti itu yang bakalan kalian terima ketika bilang, "gaes.. aku diet." meskipun gak semua jawab sejujur itu sih. 

Kenapa aku angkat topik ini? ya, karena aku lagi ngejalanin ini dan pengin share aja.

Okeh, aku udah bongsor sejak kecil dan kenapa baru ngejalanin diet karena beberapa alasan:
  1.  Aku mudah ngap saat beraktivitas, dan itu ganggu banget
  2.  Aku baru sadar kalau pola hidup aku itu enggak sehat.(yaps, baru sadar *pengin nangis*)
  3.  Seragam aku pada nggak muat. (boleh ngakak kok)

  Aku orangnya cuek sih ya, jadi omongan orang nggak masuk di list alasan. #fyi

Dulu, sekitar tahun 2010 aku pernah kurus banget karena sariawan seminggu. Dimana aku nggak bisa makan, cuma konsumsi adem sari sama larutan. Dan bangun-bangun muka udah tirus dan tubuh aku yang tadinya bulet bisa tegak menjulang kayak angka 1. Happy? iya dong happy,*jingrak-jingkrak depan kaca* setelah 20 tahun hidup aku baru ngerasain yang namanya kurus coy. Tapi sumpah nakutin, semuanya bergelambir, dan... okeh lupakan... sampai kini ku kembali menggendats lagi.

Faktor yang buat aku gendats lagi adalah pola hidup yang nggak sehat. Jadi aku minim aktivitas tapi makan banyak. Laper ya makan, ngantuk ya tidur, kerja ya cuman beberapa jam, trus nggak ada olahraga rutin. Jadilah Kenun Menggendats maksimal.

Akhirnya, tahun ajaran baru pun dimulai. Dan seragam aku pada nggak muat. Baru ngajar 15 menit ngapnya luar biasa. Dan muncullah niat diet dari lubuk hati yang paling dualeeemmmm. 

Aku nggak mau diet yang minum apa gitu tapi tetep bebas makan. Kayaknya enggak asik aja. Selain mahal ya emang menurut aku kurang sehat lah ya...

Berkat sharing sama temen, akhirnya aku mulai nyoba yang namanya "DIET KESEIMBANGAN" kamu bisa searching di facebook, ada fanpagenya loh, cek di sini. Dan banyak yang berhasil. Aku pribadi nggak pengin cepet kurus sih. Belajar dari pengalaman kurus sebelumnya, jadi selow aja, meskipun awalnya super shock lihat timbangan badan. 

Jadi diet ini ngelarang kamu makan nasi, segala macam gorengan dan makanan instan. Yang bikin nyesek sih, nggak boleh ngopi (Ku sedih) tapi emang temen aku jauh-jauh hari udah ngingetin kalo kurang-kurangin deh tuh ngopi instan. okeh fix, tekad bulat.

Dalam sehari juga wajib olahraga selama 1 jam. Susyah banget ini. Tapi aku bertahap sih, yang awalnya mampu 15 menit perhari alhamdulillah sekarang udah bisa istiqomah 45 30 menit perhari. 😎 

Diet ini juga punya jadwal makan plus menu yang harus ditaati. Kamu bisa cek sendiri ya gaes di fanpagenya. 


Hasil nggaK, NUN?

Man Jadda Wa Jada... Alhamdulillah, seminggu DK seragam udah bisa dikancing. Udah nggak ngap lagi pas aktivitas. Ku bahagiaaaaaaa, hingga ku rayakan dengan bakso semangkok. yaps... 😭😭😭😭😭😭😭😭 padahal bolehnya makan bebas kalau udah sebulan DK. (Ampuni Kenun, Ya Allah. jadi kamu bisa makan apa yang kamu mau setelah sebulan diet keseimbangan, dan pastinya seporsi aja yah.

Udah 28 hari diet sih, meskipun masih amburadul dan demen banget khilaf, lumayanlah ya sekiloan lebih turun berat badan ini. Apa lebih ya? coba gendong dulu deh, eh... gimana??😜

kalo menurut aku sih diet ini aku rekomendasikan sangat. Kalau udah mulai enak deh, gausah tunda-tunda lagi, aku nggak ada lemes-lemesnya di hari pertama. Cuman godaan ajah banyak, kudu kuat. Istiqomahnya juga agak berat. Etapi harus semangatttt.

TIPS? 

Kamu harus pinter-pinter ngatur menu sih. Tetep yang namanya karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dll. itu tetep dikonsumsi. Yang penting kebutuhan kalori kamu harus terpenuhi. Jangan penginnya kurus tapi enggak makan apa-apa. Salah itu, iya salah.

Gimana cara ngitung kalori yang dibutuhkan tubuh? yaps, tiap orang nggak sama kebutuhan kalorinya. Kamu bisa ngitung jumlah kalori yang tubuh kamu butuhin di sini. Gampang kan?

Alasan diet kamu juga harus bener loh ya, gausah ngoyo mau turun sepuluh kilo dalam seminggu. Entar tubuh kamu shock, trus sakit, kan aku gaikut repot sih, kamunya kasian (cieee perhatian).

Trus harus dengan perencanaan yang matang (azekkk). karena sesuatu yang direncanain itu hasilnya lebih baik dari pada yang asal jalan.

Yang terpenting, JANGAN LUPA MINUM AIR PUTIH. 

Alhamdulillah... selesai juga tulisan kali ini. semoga bermanfaat ya. Amiin. 

Selamat Hari Raya IDUL ADHA, Semoga Berkah.
Terima kasih udah mau baca. Wassalamu'alaikum... 😌

nb: kapan-kapan aku post deh, olahraga apa aja yang sudah aku lakuin. bai.

Selasa, 13 Juni 2017

Nama adalah Doa


Assalamu'alaikum... Hai gaes, i hope you have a good days meski gerimis syahdu... Happy fasting buat yang menjalankan, hari ke-18 nih, alhamdulillah ya...

Pernah nggak sih kamu berpikir kenapa ortu kita kasih nama itu buat kamu? Oh tentuuu. Terus udah tau belum arti nama kamu? Udah, terus? 😅

Kaya aku nih ya, arti nama aku 'mata yang bersih'. Terus aku mikir kan ya (dulu pas kecil) mata aku nggak bersih-bersih amat, malah di salah satu bola mata ada bercak coklat gitu. Eh lama kelamaan karena suka nonton tv deket banget feat baca buku sambil tiduran, sekarang mata aku rabun. 😂

Iseng-iseng aja nih cerita ke rekan-rekan ngajar pas jam santai. Tentang arti nama aku dan faktanya mata aku sekarang yang rabun. 

Eh, Bu Dijah (rekan kerja tertua nomer 3 😘, ustadzah) jawabnya gini (kurang lebih ya, lupa, udah lama soalnya)...

Nama itu doanya orang tua buat anaknya. Mungkin sampeyan mikir kalo mata bersih itu yang bola matanya bersih, yang nggak rabun. Tapi coba dipikir, mata yang bersih dari maksiat. Nggak pernah lihat hal-hal yang maksiat atau dilindungi dari melihat hal-hal yang nggak seharusnya dilihat.

Jleb!!! Iya ya. Emang aku butuh banyak-banyak ngobrol nih biar cerdas. Terus inget deh beberapa pengalaman.

Pernah pergi ke pemandian banyu biru sama temen-temen nih. Nah, di pojokan-pojokan itu, katanya, banyak yang kencan. Trus aku bingung, mana sih gak ada lhe... Eh lupa aku kan rabun ya, pake kaca mata pun aku masih gak jelas aja liyat yang di pojokan itu. Akhirnya nyerah.

Sebenernya ada satu lagi sih kejadian yang buat aku sadar banget, kalo nama bener-bener doa dari orang tua. Sampai-sampai temenku bilang gini, "Ya Allah, enak banget jadi kamu. Nggak bisa lihat hal menjijikkan kaya gitu. Iri deh." Tapi gausah diceritain lah ya. Detailnya. Agak ekstrim yang ini.

Well. Aku nggak munafik. Aku suka nonton acara kaya Asian's Next Top Models yang you know lah acaranya piye. Tapi aku nontonnya emang karena suka fotografi sama fokus ke fashionnya sih. Aku juga suka nonton film india (pilih-pilih sih lihat yang masuk box office aja) sama drama korea. Nah... Tapi anehnya pas aku disodorin film yang katanya biru itu, temenku ampe geleng-geleng nyerah karena aku nggak ngerti itu apaan. Sumpah aku emang nggak ngerti. Wkwkwk. Kekuatan doa ortu mah pelindung terbaik.

Itu aja sih yang mau aku share. So, meski namamu pasaran, sederhana, nggak sesuai dengan yang kamu harapkan (mugkin), tapi harus disyukuri karena nama adalah salah satu doa terindah dari ortu. Dan maknai namamu sedalam mungkin (penutup yang *apaan ini* banget.)
-
Makasih udah mau baca ya 💜 Wassalam🙏. 

Rabu, 07 Juni 2017

Bersyukur


 Assalamu'alaikum... Yuhuuu gaes, Welcome back to my blog (mueheheheh). Alhamdulillah, puasa lancar nih ya? Meskipun banyak kegiatan, tetep semangat ya. (Kenapa perhatian banget sik)


Sudahkah mengeluh hari ini? Hehe. Semua orang pasti pernah mengeluh. Aku aja nih sering ngeluh. (Tapi dulu #res)
"Dunia panas banget Ya Allah."
"Duh, tugas bertubi-tubi banget yak."
"Kenapa pake lipstik susah banget sih." *nepok jidat*
"Hadehhhh, harga cabe naik." (kek pernah belanja aja)... Dsb.

Padahal, bersyukur itu lebih buat kita bahagia dari pada mengeluh. Coba deh rasakan ekspresi kita saat mengeluh dan bersyukur. Bisa ngerasain nggak? Apa perlu bantuan? Hehe (maafkan diriku yang sok)

 

"Alhamdulillah panas, cucian kering."
"Alhamdulillah, akhirnya punya banyak tugas."
"Alhamdulillah, hari ini masih bisa bernapas dan beraktifitas."
"Alhamdulillah, bisa beli buku yang diincer."
"Alhamdulillah, bisa menikmati bulan ramadhan."

Yaps. Selain bersyukur buat kita bahagia dan lebih tenang.  Lewat bersyukur, Allah menambahkan rizqi kita. Bersyukur bisa makan, eh besoknya dikasih nikmat bisa makan lagi. Bersyukur dikasih uang jajan, eh sama Allah dikasih tambahan uang jajan lagi besoknya, lewat pak dhe misalnya. Hehe



Ternyata yahut ya efeknya bersyukur. Coba mengeluh, pastinya jatuhnya sebel, bibir cemberut, ngedumel dalem hati, ujung-ujungnya nggak ikhlas ngerjain tugas, kufur nikmat lagi dikurangin rizqinya, eh nggak dapet pahala.

Kalo bersyukur, ati adem, bahagia, senyum bonus cakep, ditambahin nikmatnya sama Allah. Alhamdulillah banget dah kalo kita pandai-pandai bersyukur. 🙏


Jadi, sudahkah kita bersyukur hari ini? Alhamdulillah deh kalo sudah. Semoga istiqomah dalam bersyukur dan Semoga ramadhanmu berkah, gaes. Amiin 🙏

Terima kasih sudah melipir dan bersedia baca blog ku. Tunggu post selanjutnya yay. Nighty night. Wassalam. 💕

Sabtu, 20 Mei 2017

FPI versi Kenun

      Assalamu'alaikum warokhmatullahi wa barokatuh... 🙏

      Selamat malming gaes.. Gak hujan kan?...  Hujan, nggak hujan, bukan salah aku loh ya.. Hmmm 😌 Ya taulah diriku jomlo (meski jomlo gak harus di rumah pas malam minggu, meski jomlo selalu egp sama malming. Meskinjomlo diriku nggak ikut nyumpahi malmingnya hujan. Ya diriku nyamanlah seperti ini) jadi agak luang setelah nyicil nulis printilan buku sekolah.

      Mau bahas FPI nih, sesuai judul FPI versi kenun a.k.a diriku. FPI is Fans Penulis Indonesia. Jadi malam ini kita bahas tentang aku yang nyatanya ngefans sama penulis Indonesia punyaaa. Kenapa? Karena diriku cinta produk Indonesia. Dan penulis Indonesia nggak kalah keren gaes. Di sini bakal aku tulis tentang penulis Indonesia favorit aku. Okay, cekidot.

1. Dee
      Berawal dari buku berjudul "Supernova: Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh" yang nggak sengaja ku pinjam dari Mbak Fais (sepupu), ku langsung jatuh cinta sama tulisannya. Unik dan bikin nagih. Akhirnya aku ngoleksi deh serial Supernova sampai yang terakhir bisa ikutan PO buku IEP bertanda tangan khusus dari Ibu Suri *giraaang jejeritan pas pegang tuh buku*. Dan merembet sampai karya yang lainnya. Jadi aku udah punya Serial Supernova (semuanya, minus Kepingan Supernova), Perahu Kertas, Madre, Rectoverso, sama Filosofi Kopi.
      Kenapa suka banget sama tulisan Ibu Suri? Karena setelah baca buku-bukunya aku jadi ketularan nulis bagus, entah itu status atau emang bener nulis cerpen atau puisi. Makanya aku sering baca ulang buku-bukunya kalau lagi buntu ide nulis, tetiba muncul aja. Inspirasi aku banget 😍😍😍. Ada yang senasib?

2. Aditya Mulya
      Sejak buku "Jomblo" nangkring di rak perpus, sejak itulah ku baca bukunya Kang Adit dan langsung bilang "keren, Boey, habis ini kamu baca ya. Jangan sampai enggak!" ancamku pada si Eboey. Dan langsung bilang sama penjaga perpus, "Bu, kalau ada buky barunya Aditya Mulya, langsung kasih tau yaaa." 
      Dan bersualah daku pada buku kedua Kang Adit yang judulnya "Gege Mengejar Cinta", aku baca buku ini dari lembar judul, sampai lembar biografi penulis, dan bikin ngakak abis. Suer. akhirnya ngefans dan koleksi bukunya deh. 
     Yang udah pernah aku baca Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Sabtu Bersama Bapak, dan buku yang terakhir berjudul Bajak Laut dan Purnama Terakhir, si Jaka Kelana sumpah bikin ngakak banget. Semuanya best seller dan gilaaaa. Yang paling berkesan Sabtu Bersama Bapak (laris manis yang minjem, sampai antre) karena menyadarkan aku akan banyak hal, yang pasti hidup itu harus dipersiapkan bukan hanya ngikutin maunya hidup gimana tapi hidupnya kita harus gimana.
     Meskipun semua bukunya pasti ada 'part lucunya' tapi tetep yang jawara lucu mah buku Gege Mengejar Cinta, lanjut Jaka Kelana baru Jomlo. Dan diriku masih belum punya buku " Traveler Tales", dan berharap segera punya. 

3. Eka Kurniawan
     Buku pertama yang aku baca dari penulis Eka Kurniawan adalah "Dendam Harus Dibayar Tuntas". Kaget aja, berat nih bacaan (tetiba baper inget bb aku *plakkkkkk* -fokus, Nun-). Tema tak biasa yang diangkat dan gaya menulis yang keren dikemas sedemikian cerdas sehingga membuat pembacanya selalu penasaran dan nunggu-nunggu karya beliau selanjutnya. Sejauh ini yang sudah aku baca Dendam Harus Dibayar Tuntas, O, Corat-Coret di Toilet (paporit), dan lagi baca Lelaki Harimau (ngadat gegara banyak tugas, dapet minjem lagi).
      Buku-bukunya selalu menyadarkan akan realita yang ada saat ini tak semanis kisah drama korea (yaks, ngiklan), bahwa.... (Tetiba ku Speechless gaes 😯😅). Dan akupun kagum.
      Meskipun setelah baca buku-buku beliau nggak seberpengaruh sama gaya tulisanku, tapi tetep pesan-pesan dari tiap tulisannya nancep kok.

4. M. Aan Mansyur
      Berawal dari puisi-puisinya yang ada di film AADC2 diriku mengenalnya. Sebenernya aku nggak terlalu suka puisi. Jadi aku cari aja buku kumpulan cerpen karyanya dia. Dan nemulah "Kukila" yang dimana aku dibuat jatuh cinta sama gaya nulis dan otomatis diksi yang ia gunakan asik. Ide ceritanya juga keren. Pokoknya buku "kukila" ca ep dah.
     Aku cuma koleksi Kukila doang. Secara buku yang lainnya isinya kumpulan puisi. Nggak tau buku yang baru... Ada yang sudah beli?

5. Andrea Hirata
     Yaps... Siapa yang gak kenal dengan penulis buku " Laskar Pelangi" yang udah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa ini. Buku-bukunya selalu mengajarkan hal-hal positif. Alhamdulillah sudah baca Laskar pelangi, Sang Pemimpi, Edensor (paporit karena banyak adegan konyolnya, setuju? Sampai ngakak tau yang part jadi duyung itu -di sini aku gak bahas film ya-), Maryamah Karpov, Cinta Dalam Gelas, Ayah, sama cerpen berjudul "Kemarau" (yang aku ingat cuma itu, btw daku pelupa 😳).
      Keren sih. Banget. Kisah hidupnya keren, Boy. Inspirasilah. Aku fansmu.

6. Habiburrahman El Shirazy
     Kang Abik, biasa sapaanya, lewat film "Ayat-Ayat Cinta" yang diputer saat di Lab. Bahasa (ku lupa, saat pelajaran Bahasa Indonesia apa Bahasa Inggris, yang jelas sehabis praktik di Lab. pas kelas 2 SMA) dan ternyata itu film diangkat (habis itu ditimang-timang 😧) dari novel karya Kang Abik (di situ diriku menyesal karena nonton filmnya sebelum baca bukunya -hedehh-). Akhirnya diriku mengenalnya berujung ngefans Wkwkwk
     Akhirnya baca KCB, Cinta Suci Zahrana (cinta sucinya diriku khapan?), Dalam Mihrab Cinta, Di Atas Sajadah Cinta, Pudarnya Pesona Cleopatra (baca versi pdf), Bumi Cinta (bagus, temanya agak beda dari buku yang lain, tapi endingnya nyebelin. Bukunya dapet pinjem sih).

7. Asma Nadia
      Nah, karyanya ringan (maksudnya mudah dipahami dan diksinya gak ribet. Sama kaya Kang Abik) tapi sarat makna. Meskipun gak ngoleksi banget bukunya, tapi aku suka baca cerpen-cerpennya yang bertebaran di dunia pergugelan (apalah ini 😦). Di situ aku mulai ngefans.
      Buku yang aku punya sih cuman 2; Pesantren Impian, sama Assalamu'alaikum Beijing (trus pengin ke Beijing setelah baca bukunya). Kalau yang udah aku baca sih lumayan banyak, karena pinjem di perpus jadi lupa apa aja judulnya. *diyeeenggg*.

8. Iliana Tan
     Suka banget baca buku yang settingnya di luar negri, berasa lagi di sana (gitu). Nah, penulis genre metropop paporit aku ini keren banget deh kalo nulis settingnya luar negeri. Kayaknya hidupnya berpindah-pindah deh, soalnya detail banget nyeritain setting tempatnya (sotoy kau, Nun). Kalau udah baca bukunya, nggak pengin berhenti, selalu dibikin penasaran. Ca ep lah yay... Itulah kenapa aku ngefans.
      Aku udah baca yang serial reason (ada 4 kan ya, dan aku cuma punya satu, yang lainnya dulu pinjem di perpus wkwkwk) sama baca yang "In a Blue Moon". Cuma itu sih yang kupunya (dan tentunya pengin nambah).

9. Dy Lunaly
      Tau nggak? Aku kenal Mbak Dy dari twitter. Dan baru ngeh kalo dia penulis setelah lama ngefollow (coba? *njay*). Trus aku coba baca bukunya dan emh keren juga. Quotes-quotesnya indah. Meskipun kisahnya ringan tapi aku suka aja baca tulisannya. Aku udah baca My Wedding Dress, Ill Tiramisu, Lost and Found (ikutan PO nya dan tentu dapet tanda tangan dong -ttdnya ca ep-), sama Table For Two. Masih banyak sih bukunya, tapi yang aku baca baru itu hehehe. 
      Kenapa jadi fansnya? Karena dia humble banget sama pembacanya. Aku pernah nanya tips menulis, eh langsung dijawab *waw*. Suka sama ide cerita dan setiap quotesnya. 

10. Raditya Dika
      Berawal dari nonton film " Kambing Jantan" yang absurd, diriku mengenalnya. Lalu pergi ke perpus dan nemu buku "Babi Ngesot" yang berhasil buat aku cekikikan meski dibaca berulang-ulang. Akhirnya aku selalu nonton filmnya (di laptop dapet dari temen karena gak suka nonton di bioskop -gausah nanya kenapa? Plisss-) dan baca bukunya di perpus. Wkwkwkwk.
      Di rak aku cuma ada buku "Marmut Merah Jambu" sama "Kola Kumal". Aku sih nunggu bukunya yang full novel, yang konsepnya bukan kumpulan kisah gitu. Ditunggu ya, Bang. Asik.

      Itulah beberapa penulis paporit aku. Sebenarnya masih banyak, pengin banget nulis Sapardi Djoko Damono tapi seriusan aku cuma pernah baca bukunya sekali yang judulnya " Hujan Bulan Juni" itupun puisi. Kemarin ngincer novelnya yang lagi giveaway gak dapet, pas harbolnas kemarin stok habis *sebel deh*. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi sementara itu dulu deh. Kapan-kapan FPI versi Kenun disambung lagi.

      Makasih sudah baca blog aku. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Kuy bangkit dari kebiasaan kita nggak suka baca. Seruuu loh, kadang aku aja bisa ngerasa "wow, gilaa, sumpah keren" setelah baca buku. Meskipun yang aku koleksi sebatas novel, tapi tetep bermanfaat kok, aku juga suka baca biografi atau buku nonfiksi lainnya. Yang penting ada ilmu baru setiap selesai bacanya. So, Kuy kita bangkit dengan membaca. Kita kenali sejarah serta budaya bangsa dengan membaca. Dan cintai penulis Indonesia. 😘😘😘


🙏 Wassalam 🙏

Nb: gabisa share foto, terhambat kuota (yaaa, hare gene yekan kuota jadi masalah) bai.

.

Rabu, 17 Mei 2017

💞 📚 💞

Assalamu'alaikum.... Selamat Hari Buku Nasional.

Membaca memberikan banyak manfaat bagi kita. Selain memperkaya kosa kata dan memberikan banyak pengetahuan, buku juga sarana hiburan loh. Kadang saat baca novel baik yang genre komedi atau romantis pasti kita dibuat ngakak, senyum-senyum sendiri, atau tabah dengan berbagai quote yang indah.

Namun, dewasa ini, minat baca buku kurang. Bahkan dibawah rata-rata. Padahal buku yang diterbitkan udah banyak, karena banyaknya juga self-publishing yang bermunculan. Faktornya tak lain dan tak bukan (hadeh) adalah gadget. Semua dalam genggaman. Kamu mau tahu tentang gosip, tips, atau berita terkini tinggal search di google. Yang suka baca fiksi, dijual banyak di playstore dalam bentuk e-book. Bahkan koran dan tabloid pun punya versi digitalnya yang mudah banget dijangkau hanya bermodalkan gadget, akses internet dan kopi (?).

Padahal baca lewat buku (media cetak lainnya) lebih seru. Aku pribadi lebih suka masuk toko buku dan menikmati setiap aroma dari buku-buku yang ditata rapi di rak. Unch, gemess pengen borong padahal low budget. *fiuh*. Atau yang males pergi ke tobuk kamu bisa deh beli secara online, banyak toko buku online yang harganyapun lebih murah dari pada di toko buku, kamu juga tinggal pesen lewat email, WA, bbm, dll., terus transfer dan tunggu deh buku pesenanmu datang.

Oh iya, kamu juga harus pinter-pinter pilih tobuk online. Belanjalah di tobuk online yang emang udah terjamin buku yng dijual original, bukan KW. Duh aku pernah tergiur harga murah dan gitu seh kecewa pas liyat bukunya. Udah kertasnya jelek, cetakannya gak jelas. Di situ Hayati pengin maem es duren sama durinya. 😋

Nah, kalo kamu minim dana tapi hobi baca, gausah sedih kan bisa pinjem di perpus atau pinjem punya teman. Syaratnya cuma dirawat baik-baik tuh buku. Gitu. Kan gak ada alesan buat nggak baca buku. 

Nggak ada buku, koran dan teman-temannya pun bisa dibaca loh. Yang penting gak baca isi hati orang. Riweuh itu mah. Susah. Udah baca buku aja, baper pun nggak sampai nyesek. *plak* (jangan mulai Nun).

Oh iya, kenapa sih kadang aku itu beli bukunya numpuk. Bukannya satu bulan beli satu buku atau dll. Karena, aku suka beli buku yang edisi murah atau kalau enggak beli PO dapet bonus ttd dari penulis sama bonus lainnya (goodie bag atau aksesoris apalah). Nah, kadang penulis favorit aku ngadain PO barengan atau jaraknya deketan. Kan sayang kalo gak beli. *muehehehe*

Juga, kalo lagi ada bazar buku, nah harganya 5k/buku itu kan bikin diriku gemes naudzubillah pengin sabet semua-muanya wkwkwk. (Tapi kalo bazar gini mending gausah bawa uang lebih, pasti kalap gak bersisa) tantangan kalo beli buku di bazaar buku itu cuma harus sabar ubek-ubek buku satu gedung. Itu yang bikin ucing pala Kenun. Tapi tetep seru. 

Itulah kenapa daku beli bukunya gak pernah satu. Selain nguber buku murah di bazaar dan giveaway (meskipun giveaway gagal mulu nih 😭), aku juga follow penulis-penulis yang kadang jual buku koleksinya atu bukunya sendiri dengan harga murah, bisa bonus ttd lagi. Unchy. 

Bukunya numpuk emang dibaca?

Menurut lau? Bukunya bakalan aku kunyah sambil novi? Ya dibaca lah. Enaknya numpuk buku, selain bisa dibaca kapanpun sempatnya kita juga bisa pinjemin biar gak mubazir dan lebih bermanfaat. Kita juga bisa baca ulang kapanpun. Atau nih, kalo udah numpuk banget nget nget bisa kamu kasih aja deh ke saudara atau teman. Atau sumbangin aja, bisa juga dijual lagi dengan harga yang lebih murah dari harga asli tentunya. Yang penting kondisi bukunya baik. Lebih berfaedah kan? 

Buku juga bisa jadi kado buat keluarga atau temen. Koleksi buku juga gak musti buku fiksi, buku nonfiksi juga boleh. Sesuai kegemaranmu aja. Buku pelajaran? Bisa. Buku diary, bi.........sa...... *gleg*.

Yaaahhh baik dalam bentuk buku atau ebook. Kuy kita sama-sama koleksi buku. Kalo berat mah, kuy kita budayakan membaca, biar gak salah paham dan gagal fokus memahami dunia yang fana(s) ini. Kan buku jendela dunia. Membaca bisa membuka wawasanmu yang awalnya selebar dau kecambah kini selebar samudra (yiiihaaaa).

Sekian dulu blog random (?) aku. Gut nait. Dan maaci udah baca. Janluplah komen-komen, atau mungkin request aku nulis apa di blog selanjutnya, boleh bingitsss... Wassalamua'alaikum....

Thia's Day

Assalamu'alaikum....

Rabu pagi yang hectic tapi tetep dinikmati (cuma belom ngopi aja nih 😭), btw sampai jam segini udah melahap nasgor porsi mini, pastel, roti sus, sama permen kis sebiji rasa anggur. Dan masih menyisakan ruang untuk mampir di warung sebelah entar kalo udah selesai kegiatannya *nepok jidat* (lama-lama jidat ditepokin mulu tambah lebar).

Kegiatan apa sih nun?

Jadi lagi nganterin murid aku lomba kolase, montase sama mozaik. Keren deh Tia, aku aja kalah 🙍.

Thia siap berangkat, lagi nunggu rombongan

Dedeknya hayati lelah

Thia siap tempur


Thia selesai tempur dan aku selesai ngopi. Huft



Jadi ngapain aku yang hectic sementara Thia yang lomba? Secara daku semalem gabisa tidur karena nepokin nyamuk dikarenakan lotion anti nyamuk cuma menang wangi doang nggak ngefek apa-apa di aku. Hadehhhh. Jadi pengin bakar sate ayam. (Loh?).Yaudah, gitu aja, have a good days, Gaes. Yu dada babai. Siyunekspos. Wassalam 🙇

Senin, 15 Mei 2017

Kenun Ngomongin Hobi

Assalamu'alaikum wa rokhmah wa barokah 😊

Lagi nikmati senja nih sambil iseng nulis blog lewat hp (pun karena ditagih melulu sama mbak ananta 😂💙). Btw, judul blog aku ganti loh, alig gak? *nepok jidat*. Kenapa pake judul itu? ya karena daku ini identik kalo ngopi ketemu free wifi, kenunnya kumat. *plak* (makin gajelas).

Langsung aja nih mau nulis tentang hobi aku dikehidupan yang fana ini. Semoga berkah. Dan tentunya hobi ini menyenangkan buat aku (iyaaaa, aku 😏).

Karena berbagai macam hobi ini juga, aku nikmatin senja selam 27tahun sendirian tanpa tambatan hati (bentar, hati aku kok perih ya 😭) jadi gak terlalu menyedihkan banget gitu (ini aku menghibur diri loh *plak*)

Cekidot

1. Nulis


Yaps, hobi aku dari kecil nulis, tepatnya cerita khayalan. Jadi inget deh tulisan pertama aku judulnya "Kenapa Kursi Dipanggil Kursi" yang isinya ngarang semua (jelas). Trus ada percakapannya gitu yang aku tulis setelah nanya macem-macem sama Emak Bapak (duh mulai kecil emang udah gini ya 🙏 emak bapak sabar banget dah 😘). Itu kelas 4SD kalo nggak salah. Dan nulisnya di buku tulis pake pensil, nulisnya tegak bersambung. Tulisan aku bagus loh, masih bisa dibacalah. Dan kini dia hilang, entah, mungkin dimakan kenangan. *uhuk*
Bosen nulis cerita yang gajelas, aku ganti nulis diary yang isinya curhatan melulu. Udah hobi curhat n baper sejak kucil nih (hadeh). Dan berkat kemajuan iptek, daku berganti curhat di medsos dan nulis di blog. (Njayyy)

2. Baca


Kenapa baca? Karena pengin tulisan aku bagus dan bis dibaca teman-teman. Akhirnya kupilih membaca. Dari koran bekas beli gorengan, koran yang mau dipake buat bersihin kaca kelas (ada yang senasib?), sampai kutemukan sebuah perpustakaan di sekolahku (padahal udah dari dulu ada, tapi aku nemunya pas kelas 5SD coba?). Akhirnya hobi baca buku deh. Seneng aja baca cerita. Jadi nambah kosa kata, nambah pengetahuan, dan nambah pengeluaran karena denda telat ngembaliin bukunya 😌. Dan akhirnya sampai sekarang nagih gitu pengen baca dan koleksi buku.

3. Ngopi

 Tulisan ini udah mewakili banget deh. Kadang pas ngopi senja gini sambil selonjoran deket jendela munculah ide nulis. Ntabbbs jewaa kalo udah gitu mah. 😎

4. Fotografi

Aku suka foto-foto aja. Karena juga medianya pake kamera HP yang kebetulan kualitasnya nggak buruk-buruk amat. Jadi selain selfie dan wefie, aku juga suko jeprat-jepret yang ada. Trus hasilnya lumayan bagus. Memuaskan buat aku. Udah gitu aja. Dan penginnya punya kamera digital canggih gitu, biar bisa mengembangkan kemampuan fotografi aku. Ecieeeee. Amiin. 🙏

5. Gambar n Mewarnai


Keluarga aku emang pada suka gambar sih ya. Enak aja kalo gambar, apalagi bebas (bukan tugas sekolah), suka-suka aku mau ngegambar apa. Kadang cuma coretan asal, kadang emang udah dikonsep mau gambar apa (misal ngegambar wajah orang -sebatas bisa, enggak profesional-). Dan udah lama juga hobi ini nggak ditinggalkan. Uhhh, harus mulai lagi nih.

Kalo mewarnai sih iseng-iseng aja. Terapi anti stres gitu. Dan emang bener. 👏👏👏👏

Itulah top 5 hobi aku 



Kamis, 20 April 2017

CerpenAi: --

Bertemu dengan mantan itu sudah biasa, tapi bertemu dengan orang yang ingin dilupakan itu sungguh membuat tubuh tiba-tiba penyakitan, dada sesak, kematian diujung tanduk, tapi nikmat bukan kepalang.
google

Mungkin aku harus berterima kasih pada Pinto, -teman sekelas, kuliah jurusan Bahasa Indonesia angkatan 2008, semester 6- atau malah menghujaminya dengan beribu kata jengkel. Karena kesibukannya yang disok sibukkan dengan title “Asisten Dosen Makul Sosiolinguistik”, jadilah aku diwajibkan olehnya menggantikan nama Pinto Suminto Sasmo menjadi Sasya Amika Ghomadi dalam sebuah kegiatan Baksos Kampus. Yupsss dari Pasrah menjadi sangat ikhlas, ketika ia menjanjikanku nilai A. Yessssss!!!! Generasi koruptor berkembang. Berawal dari itulah pertemuan ini. Satu minggu ini, jabanin lah.
Namun, setelah aku melihat proposal yang sempat sedikit membuatku miris membacanya, dan timbul se-Sukhoi (banyak banget ampek ditampung pesawat Jet Sukhoi) pertanyaan.. dari pertanyaan kenapa proposal macam ini di ACC?, kok bisa?, apa yang buat ini idiot? Sampai bolehkah aku merobek proposal ini untuk mengelap tai kucing di ban motor pespaku?... Aku merasa sangat salah memilih tujuan hidupku, dengan memulainya mengikuti Baksos ini. Ohhh Penguasa.... tapi apalah daya, nilai A sudah kugenggam. :D
Sebagai calon guru Bahasa Indonesia dan jebolan kampus berkualitas, tertulis tekad kuat dalam jidat penuh simbol-simbol kebegundalan kulit –jerawat-. Harus kutemukan si pembuat proposal ini, apa kata dunia jika dia menjadi penanggung jawab generasi muda yang menjadikannya lebih tak berbobot. Dan apa gunanya saya calon guru Bahasa Indonesia Profesional tingkat dewa. :D.

Satu hari sebelum baksos.
Dari bangun tidur pagi ini, tekadku sudah bulat untuk menemui mahasiswa tak berbobot itu. Aku harus menjadi sesuatu demi merubah generasi masa depan Indonesia. Hahahahahahaha
Kuliah kewarganegaraan, yang dipimpin oleh sang Asdos sotoy suekali selesai sudah. Dengan cekatan aku mengemasi snack yang kumakan saat berlangsungnya kuliah tadi. Tentunya tidak sendirian, setiap kuliahnya si Pinto kita selalu nakal. Sesekali demi merasakan nikmatnya hidup, tentunya untuk sebuah pengalaman yang mendidik kita menjadi mental ayam KFC bukan Mendol.
 “sesekali nakal untuk mengenal bagaimana anda harus bertindak terhadap anak didik kelak, itu merupakan sesuatu sekali” itu yang dosen Psikologi katakan pada semester awal. Dari itulah, kelas terkompak dikampus ini mengumandangkan bahwa setiap makul dipimpin oleh Si Pinto, wajib menjajal kenakalan itu. –Nah lo!!!-
“kemana cin?? Buru-buru amat?..” Aila –sahabat  klop TOP BGT sejak semester satu sampai akhir hayat, chuby, cantik, care banget dah sama aku-
“nanti ajah aku ceritain... baii ciin”
Setelah salam semut dengan Aila, aku menghilang dari kerumunan mahasiswa edyan, rusak, kompak tapi benar-benar mereka ingin mengubah Indonesia untuk menjadi lebih baik. Tidak harus menjadi Presiden dan menteri yang sok sibuk, tapi dengan mengubah rakyat bawah dengan gaya generasi mudanya, dengan ilmu yang menjadikan mereka luar biasa. Love you emuach emuach guys. J
Berjalan menyusuri kotak panjang bergaya usang dan beratap kusam namun berkarakter. Dengan headset bertengger nyaman, memecahkan keheningan saraf telinga dengan the scene love you like songnya Selena Gomez. Memapah kaki menuju ruangan bergaya unik dari kejauhan, dengan tulisan menonjol “BAM”, organisasi kampus sok sibuk pastinya. Yah aku harus nyemplung juga deh, ikut nimbrung and sok sibuk pasti. Ya.. ya.. ya...
Keunikan bangunan dari luar tidak seWAW ketika aku masuk ke ruangan itu. Apha?!!! Gokil.... benar-benar stylenya anak muda and banyak corak-corak rockernya juga. Disetiap tembok yang terpapar Graffiti-Grafiti keren yang disekat layaknya stand-stand pagelaran. N setiap program study –PRODI- mempunyai karakter tersendiri. So cool..... aku merasa sia-sia 7 semester sebelumnya, seharusnya sejak awal aku mampir ke sini.
 Puas menikmati kotak keren penampung mahasiswa yang tak keren menjadi sedikit keren karenanya –maap-. Aku harus ke stand Prodi  Ekonomi, cukup dengan melihat kakater temboknya. Noh ada rumus laba sama Prinsip Ekonomi ... pasti itu... capcus dah.
“hay guys... (masang wajah sok imut n sok ngeplend, kan bakalan sok sibuk... ) numpang naya dong, yang namanya Kun Soifi Mukhlas mana ya?” tanyaku dengan riang tak lupa senyum Sok cantik.
“tuh...” jawab seorang cewek berstyle sok harajuku tapi jatuhnya ke Kamseupay.
Aku menoleh ke arah yang dimaksud cewek itu. Sebelumnya aku ingin mengomentari penampilan cewek itu sebagai tanda terima kasihku. Karena nuraniku tumbuh dengan indah, kuurungkan niat yang bisa membuat cewek tersebut pindah kuliah, atau ringannya dia bisa Edan –untung nggak keceplosan-. Dan ku toleh, Loh kemana si Mukhlas?! Cepet banget ngilangnya di tinggal mandeng kamseupay dikit doang. Ciiisss. Yaudah lah ya, besok juga ketemu.

Tempat Baksos.
Diperjalanan aku bergumam tak karuan. Apa gunanya uang negara yang katanya untuk pembangunan, tapi jalannya ajah penuh dengan kerikil tajam dan terjal. Uffhhttt. Sekalipun ini tempat terpencil, mereka juga bayar pajak kan. Apa kata akhirat? –Nah lo?!!-
Sampai pula aku pada alamat yang ada di inbox ponselku. Gara-gara motor pespa aku nginjak gituan, akhirnya musti balik kerumah and telat, ditinggal lagi ma rombongan. Akhirnya ada sms yang ngaku penanggung jawab Baksos, yang intinya aku harus datang ke alamat tersebut dengan membawa uang Rp. 100.000 dibayar tunai. Ancriit bener tuh orang. Tengil ajah baru jadi penanggung jawab baksos kecil super belagu. Tunggu aku damprat ajah nanti, tapi karena nuraniku tumbuh dengan indah, aku sabar ajah dan nurut. Nilai A udah di tangan.  J
“assalamu”alaikum guys... “ salamku, tak lupa senyum sok cantik terpaksa terurai.
“Udah telat cengengesan lagi, tuh tugasmu benahin perpustakaan” tegur seseorang yang membelakangiku, sibuk membuka sebuah buku besar lusuh.
“oh.. kamu yang sms aku tadi” jawabku datar “sorry, takdir yang nggak bisa di tunda besok-besok. Nih.... UANG DENDAnya” jawabku usil dengan menekankan nada UANG DENDA, sok marah n bengis banget deh aku.
“bukan dengan uang kamu bisa merubah hidup, tapi ini hanya sekadar motivasi biar kamu nggak telat lagi. Faham Kak SaSya?!” dia menoleh dengan senyum itu. DEGG!! Dia?!! Apaaa?!!! Dia?!!
Tiba-tiba aku mau muntah, merasakan pusing. Seakan semua macam penyakit bergulat merebut posisi masing-masing di tubuhku. Tapi kenapa menyenangkan sekali, nikmatnya bukan main. Kau tahu?! Aku tersenyum padanya, dengan wajah penuh shock and nafsu menggebu. Ohh.. Penguasa... jangan... jangan cepat berakhir.
Memprotes proposal buatanya, menendang jauh belagu dan tengilnya, menghujaminya dengan kata-kata sok menggurui dan ahhhhh semua yang ingin aku perhitungkan dengan dia musnah, semua terbang dengan angin sedikit sejuk ini. Ternyata dia. Lagi-lagi badanku tiba-tiba mati rasa, namun aku menikmatinya dengan penuh ke ikhlasan. Indah.
Dia benar-benar Ipeh,  -adik kelasku semester 2, Prodi Ekonomi-. Awalnya aku tak ambil pusing sebab apa aku punya rasa padanya. Kecil, nggak gaul, nggak perhatian, cuakep, beriman dan bertaqwa pada Allah SWT, cerdas, karismatik, dan dia rajin menabung di hatiku. Dan aku mau hatiku  ada di hatinya. J
-----
Seperti itulah kronologinya. Mengadakan kembali perpustakaan kecil ini sama dengan memupuk kembali hal yang sudah lama dalam proses pencabutan resmi dari hatiku, cinta ini. Menata buku-buku lusuh tanpa mengurangi manfaatnya bak menata hatiku kembali, dari proses penyembuhan yang usang menjadi hati yang penuh dengan perasaan yang tak berkurang indahnya.
Itulah ketakutan besarku. Berseminya kembali cinta ini. Dengan dia, dia si Ipe. Kenapa aku bisa lupa nama lengkapnya. Kun Soifi Mukhlas. AWCHHHH..
Mendadak aku berada pada siluet-siluet tipis. Memandang taman itu. Taman yang tumbuh dengan bunga apabila ditanami, dirawat, disiram, dan dijaga. Oh cintaku, itu taman cintaku. Bukannya aku sudah menelantarkanyya?, agar cinta ini layu dan perlahan mampus. Jarak yang menghalangi kukira akan bisa merubah rasa ini, tapi dia terus berontak dan tak sedikit pula waktu kuluangkan dengan mencuri-curi kesempatan tuk meredahkan rasa kangenku kepadanya.
Digdaya cinta, keajaibannya bak benih yang tak pernah rusak oleh perubahan musim. Tak rusak oleh kehadiran atau ketidak hadiran, oleh senang atau susah, oleh keterpisahan atau kesatuan. Itu benih cinta, ketika tumbuh dalam hati.
Setelah seminggu aku berpuitis ria dalam hati sebagai dumaynya. Meski berusaha menghindar, tapi ingin rasanya dia tahu perasaan ini. Sebal itu menggairahkan jika padanya. Sekarang di jidat ini tertulis kemauan. Tulis surat untuknya . tapi karena aku hidup bukan dizaman revormasi lagi, namun dalam suasana demokrasi dan modernisasi serta duitsasi. Aku mendelete sebagian catatan resmi di jidatku. Tulis e_mail buat dia. Sip.
Buka lepi silverku. Tancapkan smart anti lemout kerena i hate slow J. Browsing e_mailku. Oh iya... e_mailnya dia apaan ya?!. Setelah aku cari tahu lewat fbnya, akhirnya.... yeaa... tancap gas, stater kuat buat nulis::: stop!!! Ah jadi ragu nih. Setelah menghirup dan mengeluaarkan nafas guna menenangkan diri, kacau gara-gara kentutku yang nyaringnya naudzubillah ini ikut berpartisipasi. Tulis tangan ajah deh, kan bisa spesial. Go go go cemungut!!!

Assalamu’alaikum J. .... dari hari-hari kurasa. Rasa rinduku ingin jumpa. Berawal dari rasa kagum dan bangga pada seorang adik yang berlebihan. Memang berlebihan itu tidak disukai Tuhan, tapi aku suka. Dan tak dinyanah ini berubah menjadi cinta. Aku mau kau memaafkan kakakmu yang telah bersikap memalukan ini, tapi itulah aku.  Aku ingin jujur agar perasaan ini tidak lagi membuatku migran, tapi aku suka migran itu, sebab karenamu J.
Sebuah ketidak pantasan?......... Memang dik.
Mulutku tak mampu mengucap, mataku tak berani memandangmu, badan ini tak mau bertingkah, hati ini bergemuruh menyenangkan saat berada di dekatmu. Menghirup cinta berawal dari kegelisahan hati. Ada kengerian tatkala separuh jiwa terbang bersama nafsu.
Bukannya aku menyalahkanmu sebagai ciptaanNYA yang mampu menjadikanku begini. Jika bicara dosa, aku takut itu. Tapi inilah aku padamu, perasaanku padamu.
Kebijaksanaanmu aku tunggu. Memberikan solusi untuk cinta dihatiku. Aku berusaha cintaku berbuah surga, yang segar selamanya. Wassalamu’alaikum.
Dengan ini aku selipkan salam persahabatan yang ingin sekali berubah menjadi lebih dari itu......
Dari kakakmu yang ..... J
aku shock seketika membaca ulang tulisanku. Serius?! Ini aku yang nulis?! Ohh.. Penguasa, terima kasih atas otak cerdasku. J aku basahi tanganku dengan parfum softly kado ultah dari Aila. Kuusapkan lembut pada surat itu. Memasukkannya dalam amplop biru calm dan cantik, kuusap juga dengan sisa parfum ditanganku. PERFECTO SYA. J

Tempat baksos.
Sekitar 95% tugasku kelar, tinggal membersihkan ruangan untuk kedua kali dan terakhir kali sebelum ku tinggalkan. Aku datang lebih awal hari ini. Seminggu lamanya aku disini. Ini hari terakhirku, aku akan berikan yang terbaik. Sesekali mengintip ke saku taskku, memastikan amplop biru masih diam pada tempatnya.
Kusapu setiap debu itu, sembari berdendang lirih dan terus memikirkan amplop biru itu. Bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan basi. Haruskah aku kasih ke dia surat ini? Apa sembunyi-sembunyi? Apa langsung ke orangnya?. Berputar-putar terus pertanyaan itu. Dan TEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTT. Lamunanku dikagetkan oleh penjual sayur desa tersebut. Waw, thanks pak tukang sayur, kau mengembalikan kenormalanku.
Selesai. Aku tersenyum melihat hasil kerjaku. J
“tidak terlalu buruk..” sindir Ipe mendadak di belakangku
Sontak aku menjawab dengan menyembunyikan raut kaget yang tiba-tiba amplop itupun mengerut, merengsek semakin dalam di saku itu. “ini kan terlalu baguuusss,” tetap dengan senyum sok cantikku.
“good job, sista”
“thanks, brooo..” yups sebatas broo, nggak ada beib dan nggak ada yang, atau say. Eurght... apaan sih otakku ini. Aku tetap memandang amplop itu yang mulai normal kembali.
Semua sudah selesai. Bakti sosial ini. Aku di desa ini. Aku dan teman-teman. Aku dan dia. Aku dan Ipe. Sasya dan Ipe. Andai saja kedua nama itu berada tepat pada sebuah undangan pernikahan. Aku menangis girang pastinya.

Jika kau tanya padaku, apa arti waktu? Ketika aku menghitungnya dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun, itu akan lama. Sebab disetiap aku menghitungnya, aku menghitung setiap penantian bersamanya. Namun cobalah berkata hari itu akan datang. Tak perlu aku paparkan detiknya, menitnya, jamnya, minggunya, bulannya serta tahunnya. Pasti hari itu akan datang. Begitu pula masa depanku. Hari itu akan datang. Dimana aku menjadi dewasa, seorang guru super duper profesional, seorang istri idaman, ibu TOP BGT, dan berguna untuk sekelilingnya. Hari itu tiba satu persatu. Dan penuh dengan kejutan.
Siang itu hujan, deras sekali. Sampai-sampai aku juga menitihkan air mata. Dalam rumahku yang penuh dengan saudaraku dan saudaranya. Ya akhirnya namaku dan namanya akan resmi di cetak pada undangan pernikahan. Kurang sebulan teriak ibukku lembut dari pintu. Sedangkan aku hanya mengangguk dan menyeka satu tetes di pipi dengan sapu tangan baru. Hadiah nenekku, “kau akan banyak menangis cu, menangisi takdirmu, menangisi keluargamau, menangisi masa lalumu, atau menangisi masa depanmu..”  dengan wibawanya beliau melanjutkan,  “tinggal kau rasakan itu tangis bahagia apa tangis tak rela.. usapkanlah ini sapu tangan baru untuk pilihanmu cu..”
Dan pada pertemuan keluargaku dan keluarganya inilah, kutumpahkan air mata sebutir demi sebutir. Ini air mata bahagia, ya Nek... air mata bahagia yang terpaksa ku lepaskan. Air mata ini tangisan ketidak relaanku. Aku harus manut kepada orang tua, sedang hatiku mereka tak tahu menahu. Aku harus rela undangan pernikahanku, di cetak dengan nama Sasya dan Yusman. Itu bukan mauku. Mau orang tuaku.
“Siti Nurbaya?! Apa salahnya jika itu membuatmu bahagia Sya...” malam sebelum pertemuan keluarga itu, beliau menunjukkan sikapnya, Inilah sikap Seorang Ayah kepada anaknya yang harus memilih masa depannya? Inikah?..”...ibu dan Ayahmu dulu juga dijodohkan, toh langgeng dan bahagia...”
“iyah Sya... manut ajah sama Ayah. Yusman adalah guru Profesional. Bukankah itu yang kamu idamkan.” Papar lembut ibu.
“benar ibu, ayah , tapi bukan Mas Yusman. Dia Sasya anggap kakak sendiri, begitu juga sebaliknya..”
“...manut saja sama Ayah Sya, Eyang kamu telah menjodohkannmu dengan Yusman sejak kalian kecil. Itu amanah Sya.. Amanah..” jelas Ayah sekali lagi.
Nasib ini memang untukku. Ini bukan hanya sekedar takdir, tapi juga manipulasi hidup. Dan aku harus menerimanya dengan tangis bahagia, ya  mereka anggap ini tangis bahagia. Dan aku hanya mengangguk. Kemana Dia. Seharusnya kan tahu, Dia kan saudara Mas Yusman. Ohh.. Penguasa. Aku menanti hari timbal balikmu tiba.
Apa harus aku lupakan dia, bersama air hujan yang hilang di telan tanah. Atau aku gantungkan dia, di ujung petir menyambar sakit dan kemudian musnah. Pernah untuk melepaskannya Tuhan, tapi kenapa kau hidupkan kembali bennih itu. Aku sanggup Tuhan, dengan semua Titahmu. Tapi ini berat, memikul bumipun hanya seperempatnya. Aku harus menikah dengan Mas Yusman. Iyah itulah yang dinamakn takdir. Ini takdirmu kan Tuhan? Baiklah aku jalani.

Malam itu malam pertama. Aku dan Mas Yusman syah menjadi suami Istri. Aku adalah Siti Nurbaya di zaman modern kawan. Jika kita sama, tinggal melihat kelanjutannya saja. Bertambah bahagia, ataukan bertambah bahagia yang sungguh tak rela.
Kami berdua berada di atas ranjang. Kamarku malam itu di hias apik. Menghabiskan dana satu juta hanya untuk kamar. Iyah kamar malam pertama seorang pengantin.
“Dik... kamu bahagia? Kenapa aku melihatnya tidak?” tanya Mas Yusman dengan memandang atap dan bertengger satu cicak diatasnya mengeluarkan sesuatu yang hitam.
“kalau Mas melihat aku tidak bahagia, kenapa di nikahi?” dan aku memandang cicak itu juga. Kini menggoyangkan ekornya dan berbunyi.ckckckckckc. anciit dia be’ol lagi.
Mas Yusman diam cukup lama, sedangkan aku mulai tak tahan dengan kantuk ini. Terdengar suara rungsek yang begitu saja kuabaikan. Tiba-tiba saja gelap. Dan itulah malam pertama seorang Sasya. Pasrah.
Pagi hari.
Subuh itu, Mas Yusman membangunkanku lembut. Di tepuknya ujung kakiku hingga, aku terjungkat bangun kaget. Dan dengan tersenyum dia berkata. “Bangun dik, kita subuh-an dulu.” Dengan sepintas aku melihatnya sudah segar, dengan rambut basahnya. Tidak begitu jelek, Cuma enak dipandang.
Sehabis mandi dan sholat berjama’ah. Aku menyisir rambutku yang semalam sudah aku bersihkan sisa-sisa hairspray itu, tinggal disisir saja.
Mas Yusman datang dan cukup kaget melihat rambutku. Ada apa dengan rambutku. Memang ada yang botak? Atau rambutku jelek. Auuhhhh males dengernya. Dan ternyata aku pasrah ketika mendengar papannya tentang semalam, tentang aku dan dia. Di atas ranjang pengantin itu. Aku tidak percaya, dan benar-benar aku tidak melakukannya. Tapi Mas Yusman benar-benar melakukannya. Denganku, dengan istri sahnya. Ya Allah, aku belum rela. Kenapa dia tidak bertanya dulu.
Inilah yang aku takutkan, hari itu akan dtang. Itu benar. Hari dimana aku tidak akn jadi miliknya. Hari dimana penantianku tidak berujung padanya. Ya Allah dosa apa ini. Dia suamiku dan aku masih saja memikirkan orang lain. Itu haknya. Akulah yang pendusta. Dan aku Pasrah. Kini aku memang milik Mas Yusman seutuhnya. Dan Dia bukan.

The ending.
Hari itu Aila datang kerumah. Tepat di hari syukuran 3 bulanan kehamilanku. Dia membawa sebuah bingkisan. Besar tapi ringan. Pasti isinya uang semilyar. Ketika aku berkata begitu, dia tertawa terbahak-bahak, mulai pelan dan berubah menjadi air mata. Kenapa dia menangis?
Dia menceritakan sesuatu. Hal yang pernah aku ceritakan padanya. Amplop biru itu. Aku terdiam sedikit marah, kenapa dia tak bilang sebelum-sebelumnya. Mengapa dia berikan amplop yang tak sempat aku berikan pada Ipeh, karena aku tak sanggup.
Dia menyodorkan amplop biru itu. Kusam warnanya dimakan waktu. Sama, itu ampolp biruku. Baunya berdebu, dan bukan parfumku. “bacalah Sya, aku temani kau disini..” Aila menutup pintu kamar Sasya dan duduk memegangi pundaknya.
Kakaku yang menginginkan lebih dari seorang kakak.
Maaf aku menyimpan suratmu ini. Karena aku suka. Setelah bertahun-tahun baru aku ingin membalasnya. Bukankah aku juga berdosa. Setelah aku tahu kabar kakak mengandung dari Aila, aku langsung mengirim surat ini untuk Kakakku tersayang dari Brunei.
Kak, bagaimana dengan cinta kakak saat  ini dengan Kak Yusman? Pasti sangat bahagia? Aku mau merusak kebahagiaanmu kak, dengan menjemputmu, menikahimu dan menetap di brunei. Tapi aku tidak mau berdosa untuk yang kedua kalinya. Cukup sekali dan itu menyakitkan. Aku memang terlambat. Aku menyayangimu kak. Sama sebenarnya dengan yang kakak rasakan. Tapi juga aku tidak mau membuat kebahagiaan kakak sekarang musnah.
Kak, aku mencintaimu sampai sekarang. Sebagai seorang kakak yang super duper profesional. Jadilah ibu yang terbaik buat anak kakak dan buat Kak Yusman. Dia sangat mencintaimu. Dia selalu gembira menceritakan tentangmu kepadaku. Kurasa cukup.
Dari adik yang ingin kau annggap lebih daari itu.
Salam sayang
Ipeh
Aila terkaget-kaget melihat mimik wajahku. Dia mengharapkan aku menangis rupanya. Aila salah jika menganggap aku masih manaruh rasa pada Ipeh. Aku kini hanya milik Mas Yusman saja. Inilah Siti Nurbaya modern ini. Mau berubah untuk yang lebih baik. Menjadi seseorang yang super duper profesional. Dimata siapapun.
Aila memelukku dan aku menciumi pipinya, sama ketika kita sering melakukannya dulu. Salam semut. “Aku rasa Ipeh cocok untuk kamu Ai..” sindir aku padanya. “ahhhhhh Sasya... kan udah ada si Pinto... super duper deh di hatiku” jawab Aila centil.
Tiba-tiba, Laki-laki itu membuka pintu dan tersenyum kepadaku. Aku menghampirinya dan memeluknya erat. Dia super duper suamiku. Dan pemilik hatiku. Aila menyobek perlahan kertas dan amplop dari Ipe, dan memasukkan sobekan itu ke dalam tasnya. Kami melanjutkan acara Tiga bulanan itu. Brfoto bersama, bercanda bersama dan inilah sebenarnya hari itu. Hari super duper istimewa.
“eh... Aila, ibu do’ain deh cepet nyusul Sasya. Biar nanti kalo beda kelamin bisa deh di jodohin.... kan seruu..” canda Ibu
“Enggak!!!” aku dan Sasya menjawab Kompak. Dan tawapun pecah berbarengan.
Bagi seorang wanita, Cinta pertama emang susah buat dilupain. Cintanya berawal dari denyutan di belakang kulit dada. Cinta itu kehormatan yang tak bisa dibandingkan dengan materi. Cinta itu kekal meski tak dapat memiliki. Jangan cengeng karena cinta, namun berjuanglah, semangatlah dan capailah semuanya dengan cinta. (yang nggak setuju boleh nyemplung sumur).
JADILAH WANITA YANG SUPER DUPER SHOLIHAH. ALHAMDULILLAH. SYUKRON. WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

Maap iseng2.

NB: suka bodoh aja kalo ngasih judul, jadi khusus ini nggak pake judul. wkwkwkwk.

Ditulis pada 03/05/2013 (pernh posting di fb)