Selasa, 30 April 2019

NINA




Assalamu'alaikum, Nin. Apa kabar? kamu kangen aku ya? apa aku yang kangen kamu? 😉

*****

"Janji ya, Nin, bakalan ingetin pas aku salah gausah sungkan. Langsung aja. Kita kan konco plek."

"Ga selamanya juga, Ain, bisa ingetin. kan SMP kita bakalan pisah. Harus belajar sadar diri."

"Eh, pisah sekolah aja ya, kita kan tetep konco. Ketemu di madrasah juga jangan salah. eh udah deh nggak enak ngomongin pisah-pisah."

*****
" Kenapa?"

"Sakit."

"Izin yukk, aku bilang Bu Guru."

Dia muntah di kelas. Nggak tega lihatnya. Besoknya nggak masuk.

*****

Entah pada hari keberapa dia nggak masuk, dari kelas aku lihat adiknya dijemput. Dan kabar dukapun disampaikan. Nina meninggal, karena sakit.

*****
Dia udah duduk manis banget di tangga pendek kelas 3 banat. Cantiiiiiiiiiiiik bangetttttt. Pake baju warna hijau pupus bermotif. Dia nyium aku. Aku peluk, terus aku ajak jajan bakso cilok gak mau.

"Nin, kok pinter banget bisa ngitung jumlah tasydid di surat Al-Fatihah? Neng Dzur sampe muji loh."

Dianya cuma senyum doang sambil nunjuk jidatnya.

"Kok cantik banget si hari ini, tularin."

Dia nyium aku lagi. Dan aku meluk dia lagi.

Aku Terbangun sambil nangis, inget kalo dia udah nggak ada. Mimpi itu tepat datang setelah malam peringatan 7 hari meninggalnya. Terima kasih udah pamit dengan manis, item manisku.

*****
Nin, aku ketemu ibumu. Maaf aku pelupa kalau kau tanya kapan. Tepatnya dia sedang duduk di kursi saat acara imtihan. Kalimat yang sama setelah bersalaman, yang selalu dia katakan, "Anakku, wes segedhe iki yo, Nduk."

"Enggeh, Sehat buk?"

Dan seperti biasa dia cerita dengan matanya yang memendam rindu padamu. Rasa bersalah kadang ada saat aku bertemu ibumu. Karena mungkin mata sedih itu karena melihat aku dia jadi ingat kamu. Tapi aku hanya mampu menggenggam balik sampai ibumu melepas genggamnya. Maaf, hanya itu.

Itulah terakhir kalinya, Nin. Lalu kabar duka ku dengar.

   *****

Nina, Maaf telah mengikatmu dengan janji. Dan terima kasih telah menepati sampai saat ini. Aku sayang kamu, Nin.

Khusushon ila rukhi Khaninnatur Rokhmah, Al-Fatihah.....

Kamis, 18 April 2019

Selamat Mengulang 18 April yang ke-29, Nun


Assalamu'alaikum warokhmatulloh wabarokatuh

💜-💜-💜-💜-💜


Hai, Alhamdulillah sudah 29 tahun ya, terima kasih masih kuat berjalan. Terus semangat. Jadilah pribadi yang lebih baik setiap harinya. Belajarlah banyak hal dan asah kepekaan (plis tetap cuek sama game onlen). Jangan terlalu mengikuti alur. Nyaman tidak selamanya aman. Tantang terus dirimu. 

Nun, hanya Allah yang tahu berapa lama kita hidup di dunia. Nikmati, syukuri. Jangan lupakanNya. Dia suka diingat, bahkan selalu menyambut setiap sambatmu. Mengabulkan do'a. Menjawab setiap pikiranmu kacau diberondong pertanyaan. Menentramkan pula. Sudah berterima kasih, belum?jangan lupa minta berkah.

Orang tua jangan disia-siakan. Setiap ingin berhenti berjalan, ingat waktu dan mereka. Setiap ingin bertindak apapun, ingat mereka. Kamu masih belum berbuat apa-apa,, mereka tak terhingga. Seperti waktu, jangan sia-siakan orang tuamu. Jangan sampai mereka terganggu ulahmu. 

Adik kecil yang sudah hapir seperempat abad bersama. Jadilah kuat juga untuknya. Dia bisa kau pun. Dia kuat, kau pun.

Terima kasih karena selalu berterima kasih dan mulai memperhatikan diri. Barokallohu fii umrik, Kenun zheyyaanggg. luv.

💜-💜-💜-💜-💜

Hai, kalian yang selalu ingat dan mendoakan. ailafyufullll muah muahhhhh. Doa kalian luar biasa dan semoga diijabah Allah. Aamiin.... Via chat ataupun langsung, ucapan kalian selalu istimewa. Terima kasih ya selalu ada dan dengerin curhatanku, selalu mengingatkan, menyuruh banyak istighfar dan sholawat, mendoakan jodohku cepat datang (sans ges, sans, Ya Allah, hahaha). Terima kasih menerima apa adanya aku dan segala cicicuitku. bigluvhugerraaaaaaaaatttttt. Muah.


"semoga yang disemogakan tersemoga"



Luv,

Kenun 

-njegadah depan leptop dengan tombo l, m, spasi dan enter yang alot tapi tidak cry-