Sabtu, 20 Mei 2017

FPI versi Kenun

      Assalamu'alaikum warokhmatullahi wa barokatuh... 🙏

      Selamat malming gaes.. Gak hujan kan?...  Hujan, nggak hujan, bukan salah aku loh ya.. Hmmm 😌 Ya taulah diriku jomlo (meski jomlo gak harus di rumah pas malam minggu, meski jomlo selalu egp sama malming. Meskinjomlo diriku nggak ikut nyumpahi malmingnya hujan. Ya diriku nyamanlah seperti ini) jadi agak luang setelah nyicil nulis printilan buku sekolah.

      Mau bahas FPI nih, sesuai judul FPI versi kenun a.k.a diriku. FPI is Fans Penulis Indonesia. Jadi malam ini kita bahas tentang aku yang nyatanya ngefans sama penulis Indonesia punyaaa. Kenapa? Karena diriku cinta produk Indonesia. Dan penulis Indonesia nggak kalah keren gaes. Di sini bakal aku tulis tentang penulis Indonesia favorit aku. Okay, cekidot.

1. Dee
      Berawal dari buku berjudul "Supernova: Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh" yang nggak sengaja ku pinjam dari Mbak Fais (sepupu), ku langsung jatuh cinta sama tulisannya. Unik dan bikin nagih. Akhirnya aku ngoleksi deh serial Supernova sampai yang terakhir bisa ikutan PO buku IEP bertanda tangan khusus dari Ibu Suri *giraaang jejeritan pas pegang tuh buku*. Dan merembet sampai karya yang lainnya. Jadi aku udah punya Serial Supernova (semuanya, minus Kepingan Supernova), Perahu Kertas, Madre, Rectoverso, sama Filosofi Kopi.
      Kenapa suka banget sama tulisan Ibu Suri? Karena setelah baca buku-bukunya aku jadi ketularan nulis bagus, entah itu status atau emang bener nulis cerpen atau puisi. Makanya aku sering baca ulang buku-bukunya kalau lagi buntu ide nulis, tetiba muncul aja. Inspirasi aku banget 😍😍😍. Ada yang senasib?

2. Aditya Mulya
      Sejak buku "Jomblo" nangkring di rak perpus, sejak itulah ku baca bukunya Kang Adit dan langsung bilang "keren, Boey, habis ini kamu baca ya. Jangan sampai enggak!" ancamku pada si Eboey. Dan langsung bilang sama penjaga perpus, "Bu, kalau ada buky barunya Aditya Mulya, langsung kasih tau yaaa." 
      Dan bersualah daku pada buku kedua Kang Adit yang judulnya "Gege Mengejar Cinta", aku baca buku ini dari lembar judul, sampai lembar biografi penulis, dan bikin ngakak abis. Suer. akhirnya ngefans dan koleksi bukunya deh. 
     Yang udah pernah aku baca Jomblo, Gege Mengejar Cinta, Sabtu Bersama Bapak, dan buku yang terakhir berjudul Bajak Laut dan Purnama Terakhir, si Jaka Kelana sumpah bikin ngakak banget. Semuanya best seller dan gilaaaa. Yang paling berkesan Sabtu Bersama Bapak (laris manis yang minjem, sampai antre) karena menyadarkan aku akan banyak hal, yang pasti hidup itu harus dipersiapkan bukan hanya ngikutin maunya hidup gimana tapi hidupnya kita harus gimana.
     Meskipun semua bukunya pasti ada 'part lucunya' tapi tetep yang jawara lucu mah buku Gege Mengejar Cinta, lanjut Jaka Kelana baru Jomlo. Dan diriku masih belum punya buku " Traveler Tales", dan berharap segera punya. 

3. Eka Kurniawan
     Buku pertama yang aku baca dari penulis Eka Kurniawan adalah "Dendam Harus Dibayar Tuntas". Kaget aja, berat nih bacaan (tetiba baper inget bb aku *plakkkkkk* -fokus, Nun-). Tema tak biasa yang diangkat dan gaya menulis yang keren dikemas sedemikian cerdas sehingga membuat pembacanya selalu penasaran dan nunggu-nunggu karya beliau selanjutnya. Sejauh ini yang sudah aku baca Dendam Harus Dibayar Tuntas, O, Corat-Coret di Toilet (paporit), dan lagi baca Lelaki Harimau (ngadat gegara banyak tugas, dapet minjem lagi).
      Buku-bukunya selalu menyadarkan akan realita yang ada saat ini tak semanis kisah drama korea (yaks, ngiklan), bahwa.... (Tetiba ku Speechless gaes 😯😅). Dan akupun kagum.
      Meskipun setelah baca buku-buku beliau nggak seberpengaruh sama gaya tulisanku, tapi tetep pesan-pesan dari tiap tulisannya nancep kok.

4. M. Aan Mansyur
      Berawal dari puisi-puisinya yang ada di film AADC2 diriku mengenalnya. Sebenernya aku nggak terlalu suka puisi. Jadi aku cari aja buku kumpulan cerpen karyanya dia. Dan nemulah "Kukila" yang dimana aku dibuat jatuh cinta sama gaya nulis dan otomatis diksi yang ia gunakan asik. Ide ceritanya juga keren. Pokoknya buku "kukila" ca ep dah.
     Aku cuma koleksi Kukila doang. Secara buku yang lainnya isinya kumpulan puisi. Nggak tau buku yang baru... Ada yang sudah beli?

5. Andrea Hirata
     Yaps... Siapa yang gak kenal dengan penulis buku " Laskar Pelangi" yang udah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa ini. Buku-bukunya selalu mengajarkan hal-hal positif. Alhamdulillah sudah baca Laskar pelangi, Sang Pemimpi, Edensor (paporit karena banyak adegan konyolnya, setuju? Sampai ngakak tau yang part jadi duyung itu -di sini aku gak bahas film ya-), Maryamah Karpov, Cinta Dalam Gelas, Ayah, sama cerpen berjudul "Kemarau" (yang aku ingat cuma itu, btw daku pelupa 😳).
      Keren sih. Banget. Kisah hidupnya keren, Boy. Inspirasilah. Aku fansmu.

6. Habiburrahman El Shirazy
     Kang Abik, biasa sapaanya, lewat film "Ayat-Ayat Cinta" yang diputer saat di Lab. Bahasa (ku lupa, saat pelajaran Bahasa Indonesia apa Bahasa Inggris, yang jelas sehabis praktik di Lab. pas kelas 2 SMA) dan ternyata itu film diangkat (habis itu ditimang-timang 😧) dari novel karya Kang Abik (di situ diriku menyesal karena nonton filmnya sebelum baca bukunya -hedehh-). Akhirnya diriku mengenalnya berujung ngefans Wkwkwk
     Akhirnya baca KCB, Cinta Suci Zahrana (cinta sucinya diriku khapan?), Dalam Mihrab Cinta, Di Atas Sajadah Cinta, Pudarnya Pesona Cleopatra (baca versi pdf), Bumi Cinta (bagus, temanya agak beda dari buku yang lain, tapi endingnya nyebelin. Bukunya dapet pinjem sih).

7. Asma Nadia
      Nah, karyanya ringan (maksudnya mudah dipahami dan diksinya gak ribet. Sama kaya Kang Abik) tapi sarat makna. Meskipun gak ngoleksi banget bukunya, tapi aku suka baca cerpen-cerpennya yang bertebaran di dunia pergugelan (apalah ini 😦). Di situ aku mulai ngefans.
      Buku yang aku punya sih cuman 2; Pesantren Impian, sama Assalamu'alaikum Beijing (trus pengin ke Beijing setelah baca bukunya). Kalau yang udah aku baca sih lumayan banyak, karena pinjem di perpus jadi lupa apa aja judulnya. *diyeeenggg*.

8. Iliana Tan
     Suka banget baca buku yang settingnya di luar negri, berasa lagi di sana (gitu). Nah, penulis genre metropop paporit aku ini keren banget deh kalo nulis settingnya luar negeri. Kayaknya hidupnya berpindah-pindah deh, soalnya detail banget nyeritain setting tempatnya (sotoy kau, Nun). Kalau udah baca bukunya, nggak pengin berhenti, selalu dibikin penasaran. Ca ep lah yay... Itulah kenapa aku ngefans.
      Aku udah baca yang serial reason (ada 4 kan ya, dan aku cuma punya satu, yang lainnya dulu pinjem di perpus wkwkwk) sama baca yang "In a Blue Moon". Cuma itu sih yang kupunya (dan tentunya pengin nambah).

9. Dy Lunaly
      Tau nggak? Aku kenal Mbak Dy dari twitter. Dan baru ngeh kalo dia penulis setelah lama ngefollow (coba? *njay*). Trus aku coba baca bukunya dan emh keren juga. Quotes-quotesnya indah. Meskipun kisahnya ringan tapi aku suka aja baca tulisannya. Aku udah baca My Wedding Dress, Ill Tiramisu, Lost and Found (ikutan PO nya dan tentu dapet tanda tangan dong -ttdnya ca ep-), sama Table For Two. Masih banyak sih bukunya, tapi yang aku baca baru itu hehehe. 
      Kenapa jadi fansnya? Karena dia humble banget sama pembacanya. Aku pernah nanya tips menulis, eh langsung dijawab *waw*. Suka sama ide cerita dan setiap quotesnya. 

10. Raditya Dika
      Berawal dari nonton film " Kambing Jantan" yang absurd, diriku mengenalnya. Lalu pergi ke perpus dan nemu buku "Babi Ngesot" yang berhasil buat aku cekikikan meski dibaca berulang-ulang. Akhirnya aku selalu nonton filmnya (di laptop dapet dari temen karena gak suka nonton di bioskop -gausah nanya kenapa? Plisss-) dan baca bukunya di perpus. Wkwkwkwk.
      Di rak aku cuma ada buku "Marmut Merah Jambu" sama "Kola Kumal". Aku sih nunggu bukunya yang full novel, yang konsepnya bukan kumpulan kisah gitu. Ditunggu ya, Bang. Asik.

      Itulah beberapa penulis paporit aku. Sebenarnya masih banyak, pengin banget nulis Sapardi Djoko Damono tapi seriusan aku cuma pernah baca bukunya sekali yang judulnya " Hujan Bulan Juni" itupun puisi. Kemarin ngincer novelnya yang lagi giveaway gak dapet, pas harbolnas kemarin stok habis *sebel deh*. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi sementara itu dulu deh. Kapan-kapan FPI versi Kenun disambung lagi.

      Makasih sudah baca blog aku. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Kuy bangkit dari kebiasaan kita nggak suka baca. Seruuu loh, kadang aku aja bisa ngerasa "wow, gilaa, sumpah keren" setelah baca buku. Meskipun yang aku koleksi sebatas novel, tapi tetep bermanfaat kok, aku juga suka baca biografi atau buku nonfiksi lainnya. Yang penting ada ilmu baru setiap selesai bacanya. So, Kuy kita bangkit dengan membaca. Kita kenali sejarah serta budaya bangsa dengan membaca. Dan cintai penulis Indonesia. 😘😘😘


🙏 Wassalam 🙏

Nb: gabisa share foto, terhambat kuota (yaaa, hare gene yekan kuota jadi masalah) bai.

.

Rabu, 17 Mei 2017

💞 📚 💞

Assalamu'alaikum.... Selamat Hari Buku Nasional.

Membaca memberikan banyak manfaat bagi kita. Selain memperkaya kosa kata dan memberikan banyak pengetahuan, buku juga sarana hiburan loh. Kadang saat baca novel baik yang genre komedi atau romantis pasti kita dibuat ngakak, senyum-senyum sendiri, atau tabah dengan berbagai quote yang indah.

Namun, dewasa ini, minat baca buku kurang. Bahkan dibawah rata-rata. Padahal buku yang diterbitkan udah banyak, karena banyaknya juga self-publishing yang bermunculan. Faktornya tak lain dan tak bukan (hadeh) adalah gadget. Semua dalam genggaman. Kamu mau tahu tentang gosip, tips, atau berita terkini tinggal search di google. Yang suka baca fiksi, dijual banyak di playstore dalam bentuk e-book. Bahkan koran dan tabloid pun punya versi digitalnya yang mudah banget dijangkau hanya bermodalkan gadget, akses internet dan kopi (?).

Padahal baca lewat buku (media cetak lainnya) lebih seru. Aku pribadi lebih suka masuk toko buku dan menikmati setiap aroma dari buku-buku yang ditata rapi di rak. Unch, gemess pengen borong padahal low budget. *fiuh*. Atau yang males pergi ke tobuk kamu bisa deh beli secara online, banyak toko buku online yang harganyapun lebih murah dari pada di toko buku, kamu juga tinggal pesen lewat email, WA, bbm, dll., terus transfer dan tunggu deh buku pesenanmu datang.

Oh iya, kamu juga harus pinter-pinter pilih tobuk online. Belanjalah di tobuk online yang emang udah terjamin buku yng dijual original, bukan KW. Duh aku pernah tergiur harga murah dan gitu seh kecewa pas liyat bukunya. Udah kertasnya jelek, cetakannya gak jelas. Di situ Hayati pengin maem es duren sama durinya. 😋

Nah, kalo kamu minim dana tapi hobi baca, gausah sedih kan bisa pinjem di perpus atau pinjem punya teman. Syaratnya cuma dirawat baik-baik tuh buku. Gitu. Kan gak ada alesan buat nggak baca buku. 

Nggak ada buku, koran dan teman-temannya pun bisa dibaca loh. Yang penting gak baca isi hati orang. Riweuh itu mah. Susah. Udah baca buku aja, baper pun nggak sampai nyesek. *plak* (jangan mulai Nun).

Oh iya, kenapa sih kadang aku itu beli bukunya numpuk. Bukannya satu bulan beli satu buku atau dll. Karena, aku suka beli buku yang edisi murah atau kalau enggak beli PO dapet bonus ttd dari penulis sama bonus lainnya (goodie bag atau aksesoris apalah). Nah, kadang penulis favorit aku ngadain PO barengan atau jaraknya deketan. Kan sayang kalo gak beli. *muehehehe*

Juga, kalo lagi ada bazar buku, nah harganya 5k/buku itu kan bikin diriku gemes naudzubillah pengin sabet semua-muanya wkwkwk. (Tapi kalo bazar gini mending gausah bawa uang lebih, pasti kalap gak bersisa) tantangan kalo beli buku di bazaar buku itu cuma harus sabar ubek-ubek buku satu gedung. Itu yang bikin ucing pala Kenun. Tapi tetep seru. 

Itulah kenapa daku beli bukunya gak pernah satu. Selain nguber buku murah di bazaar dan giveaway (meskipun giveaway gagal mulu nih 😭), aku juga follow penulis-penulis yang kadang jual buku koleksinya atu bukunya sendiri dengan harga murah, bisa bonus ttd lagi. Unchy. 

Bukunya numpuk emang dibaca?

Menurut lau? Bukunya bakalan aku kunyah sambil novi? Ya dibaca lah. Enaknya numpuk buku, selain bisa dibaca kapanpun sempatnya kita juga bisa pinjemin biar gak mubazir dan lebih bermanfaat. Kita juga bisa baca ulang kapanpun. Atau nih, kalo udah numpuk banget nget nget bisa kamu kasih aja deh ke saudara atau teman. Atau sumbangin aja, bisa juga dijual lagi dengan harga yang lebih murah dari harga asli tentunya. Yang penting kondisi bukunya baik. Lebih berfaedah kan? 

Buku juga bisa jadi kado buat keluarga atau temen. Koleksi buku juga gak musti buku fiksi, buku nonfiksi juga boleh. Sesuai kegemaranmu aja. Buku pelajaran? Bisa. Buku diary, bi.........sa...... *gleg*.

Yaaahhh baik dalam bentuk buku atau ebook. Kuy kita sama-sama koleksi buku. Kalo berat mah, kuy kita budayakan membaca, biar gak salah paham dan gagal fokus memahami dunia yang fana(s) ini. Kan buku jendela dunia. Membaca bisa membuka wawasanmu yang awalnya selebar dau kecambah kini selebar samudra (yiiihaaaa).

Sekian dulu blog random (?) aku. Gut nait. Dan maaci udah baca. Janluplah komen-komen, atau mungkin request aku nulis apa di blog selanjutnya, boleh bingitsss... Wassalamua'alaikum....

Thia's Day

Assalamu'alaikum....

Rabu pagi yang hectic tapi tetep dinikmati (cuma belom ngopi aja nih 😭), btw sampai jam segini udah melahap nasgor porsi mini, pastel, roti sus, sama permen kis sebiji rasa anggur. Dan masih menyisakan ruang untuk mampir di warung sebelah entar kalo udah selesai kegiatannya *nepok jidat* (lama-lama jidat ditepokin mulu tambah lebar).

Kegiatan apa sih nun?

Jadi lagi nganterin murid aku lomba kolase, montase sama mozaik. Keren deh Tia, aku aja kalah 🙍.

Thia siap berangkat, lagi nunggu rombongan

Dedeknya hayati lelah

Thia siap tempur


Thia selesai tempur dan aku selesai ngopi. Huft



Jadi ngapain aku yang hectic sementara Thia yang lomba? Secara daku semalem gabisa tidur karena nepokin nyamuk dikarenakan lotion anti nyamuk cuma menang wangi doang nggak ngefek apa-apa di aku. Hadehhhh. Jadi pengin bakar sate ayam. (Loh?).Yaudah, gitu aja, have a good days, Gaes. Yu dada babai. Siyunekspos. Wassalam 🙇

Senin, 15 Mei 2017

Kenun Ngomongin Hobi

Assalamu'alaikum wa rokhmah wa barokah 😊

Lagi nikmati senja nih sambil iseng nulis blog lewat hp (pun karena ditagih melulu sama mbak ananta 😂💙). Btw, judul blog aku ganti loh, alig gak? *nepok jidat*. Kenapa pake judul itu? ya karena daku ini identik kalo ngopi ketemu free wifi, kenunnya kumat. *plak* (makin gajelas).

Langsung aja nih mau nulis tentang hobi aku dikehidupan yang fana ini. Semoga berkah. Dan tentunya hobi ini menyenangkan buat aku (iyaaaa, aku 😏).

Karena berbagai macam hobi ini juga, aku nikmatin senja selam 27tahun sendirian tanpa tambatan hati (bentar, hati aku kok perih ya 😭) jadi gak terlalu menyedihkan banget gitu (ini aku menghibur diri loh *plak*)

Cekidot

1. Nulis


Yaps, hobi aku dari kecil nulis, tepatnya cerita khayalan. Jadi inget deh tulisan pertama aku judulnya "Kenapa Kursi Dipanggil Kursi" yang isinya ngarang semua (jelas). Trus ada percakapannya gitu yang aku tulis setelah nanya macem-macem sama Emak Bapak (duh mulai kecil emang udah gini ya 🙏 emak bapak sabar banget dah 😘). Itu kelas 4SD kalo nggak salah. Dan nulisnya di buku tulis pake pensil, nulisnya tegak bersambung. Tulisan aku bagus loh, masih bisa dibacalah. Dan kini dia hilang, entah, mungkin dimakan kenangan. *uhuk*
Bosen nulis cerita yang gajelas, aku ganti nulis diary yang isinya curhatan melulu. Udah hobi curhat n baper sejak kucil nih (hadeh). Dan berkat kemajuan iptek, daku berganti curhat di medsos dan nulis di blog. (Njayyy)

2. Baca


Kenapa baca? Karena pengin tulisan aku bagus dan bis dibaca teman-teman. Akhirnya kupilih membaca. Dari koran bekas beli gorengan, koran yang mau dipake buat bersihin kaca kelas (ada yang senasib?), sampai kutemukan sebuah perpustakaan di sekolahku (padahal udah dari dulu ada, tapi aku nemunya pas kelas 5SD coba?). Akhirnya hobi baca buku deh. Seneng aja baca cerita. Jadi nambah kosa kata, nambah pengetahuan, dan nambah pengeluaran karena denda telat ngembaliin bukunya 😌. Dan akhirnya sampai sekarang nagih gitu pengen baca dan koleksi buku.

3. Ngopi

 Tulisan ini udah mewakili banget deh. Kadang pas ngopi senja gini sambil selonjoran deket jendela munculah ide nulis. Ntabbbs jewaa kalo udah gitu mah. 😎

4. Fotografi

Aku suka foto-foto aja. Karena juga medianya pake kamera HP yang kebetulan kualitasnya nggak buruk-buruk amat. Jadi selain selfie dan wefie, aku juga suko jeprat-jepret yang ada. Trus hasilnya lumayan bagus. Memuaskan buat aku. Udah gitu aja. Dan penginnya punya kamera digital canggih gitu, biar bisa mengembangkan kemampuan fotografi aku. Ecieeeee. Amiin. 🙏

5. Gambar n Mewarnai


Keluarga aku emang pada suka gambar sih ya. Enak aja kalo gambar, apalagi bebas (bukan tugas sekolah), suka-suka aku mau ngegambar apa. Kadang cuma coretan asal, kadang emang udah dikonsep mau gambar apa (misal ngegambar wajah orang -sebatas bisa, enggak profesional-). Dan udah lama juga hobi ini nggak ditinggalkan. Uhhh, harus mulai lagi nih.

Kalo mewarnai sih iseng-iseng aja. Terapi anti stres gitu. Dan emang bener. 👏👏👏👏

Itulah top 5 hobi aku